Selasa, 14 April 2009




blog orang kampung
22 October 2007




Ungu Band tumbuh 1.000 kali
Ungu Band saat tampil di Surabaya, 18 oktober 2007, disaksikan 50.000 orang. Tahun 2003 hanya dilihat 50 orang. Artinya, Ungu bertumbuh seribu kali dalam waktu relatif pendek. [Foto: Cak Munir]Ungu Band baru saja tampil dalam konser Salam Lebaran di Stadion Tambaksari, Surabaya. Saya tak sempat menonton, namun teman saya, Cak Munir yang bertugas sebagai fotografer, mengatakan bahwa penonton membeludak. Satu stadion penuh. Sambutan penonton pun luar biasa.Band beranggota Pasha [vokal], Makky [bas], Rowman [drum], Enda [gitar], Oncy [gitar] ini memang lagi ngetop di Indonesia. Saking populernya, Ungu muncul di berbagai stasiun televisi, jadi bintang iklan, diundang konser ke mana-mana. Album rekamannya, saya dengar, 'meledak' alias laku luar biasa. Selama bulan puasa, Ungu juga selalu eksis karena dia punya single khusus rohani [Islam]. Di tayangan infotainmen, Pasha dan kawan-kawan juga kerap dipuji sebagai band anak muda religius. "Ungu ini masih muda, tapi sudah memikirkan surga. Beda dengan saya dulu, waktu muda tidak ingat Tuhan, tuan baru insaf," kata Gito Rollies, bintang rock 1970-an, yang kini intens di dakwah Islam.Pada 2002/2003 saya kebetulan menjadi reporter musik, hiburan, dan kebudayaan di Radar Surabaya. Tentu saya meliput banyak band terkenal saat itu: Padi, Dewa, Sheila on 7, Jamrud, Elemen, Ada, Slank, dan sejenisnya. Ungu baru merintis karier di industri musik Indonesia. Suatu ketika saya dan teman-teman diundang jumpa pers Ungu Band. "Ungu iku band opo to? Kok gak pernah dengar? Paling band ecek-ecek, pemula, gak terkenal. Kalaupun ditulis pasti tidak muat sama redaktur," kata beberapa teman wartawan. Memang benar Ungu belum punya nama saat itu. Nilai jualnya boleh dikata nol koma nol. Tapi saya datang saja ke Cadik Cafe di Jalan Jemusari Surabaya [sekarang tutup], kafe pemula di Kota Surabaya. Rupanya, manajemen Ungu belum punya biaya untuk jumpa pers di hotel berbintang seperti band-band top masa itu. "Ah, jumpa pers saja di Cadik. Pasti band itu nggak bonafid," kata teman wartawan lain. Saya menemui personel Ungu di sana. Saya berkesempatan bincang-bincang dengan Pasha dan kawan-kawan. Pasha pendiam, tak banyak bicara, sehingga saya lebih banyak bicara santai dengan Makky. Gayanya sangat Suroboyoan: santai, ceplas-ceplos, tanpa beban. Mau tanya apa? Bahan tentang Ungu belum banyak, lagu-lagunya di album perdana belum dikenal publik. Yah, saya tanya kontroversi soal nama band, Ungu, karena nama ini sama dengan band asal Kediri, juara festival band versi Log Zhelebour. Menurut Makky, soal nama ini sudah selesai karena band Kediri akhirnya ganti nama. "Mudah-mudahan nama ini membawa hoki," kata Makky. Saya lihat Pasha alias Sigit ini tersenyum mengiyakan pernyataan juru bicaranya. Mereka optimistis album perdana Ungu laku di pasaran. Sebab, salah satu lagunya dipakai sebagai sound track sinetron di televisi. Numpang promosi macam ini diharapkan bisa membuat nama Ungu terangkat.Waktu itu musik Indonesia dikuasai Padi, Sheila, Dewa. Para personel Ungu pun gamang oleh nama besar band-band papan atas tersebut. "Kira-kira bisa nggak Ungu menyaingi Padi?" tanya teman wartawan yang datang belakangan. Hehehe... Pasha dan kawan-kawan tertawa bareng. Bersaing dengan Padi? Wah, berat nian pada saat itu. Target Ungu, kata Pasha, tidak muluk-muluk. Menjual kaset perdana sekitar 20.000 keping saja sudah bagus. Yang penting, nama Ungu dikenal dulu di belantika musik Indonesia. Kemudian ada target baru dan seterusnya. "Tapi kami sangat serius masuk ke industri musik," tegas Makky dalam bahasa campuran Jawa-Indonesia. Kami kemudian makan siang, masakan Jawa, sederhana saja. Tak ada kesan makan bersama personel band yang bakal menjadi sangat populer di Indonesia.Malam hari, sesuai dengan komitmen, saya meliput konser perdana Ungu di Surabaya. Tepatnya di Cangkir Cafe Jalan Sriwijaya, belakang BCA Darmo. Mau tahu berapa yang hadir? Jangan kaget: tidak sampai 50 orang! Ditambah pekerja kafe, manajemen Ungu, penggembira, ya, sekitar 70. Seingat saya, tak banyak wartawan meliput karena Ungu saat itu belum punya nilai berita. Belum masuk kategori nama makes news!Bayangkan konser di depan 50-an penonton? Band atau penyanyi mana pun pasti sedih. Ini tamparan berat buat band, penyanyi, aktor. Toh, saya melihat Pasha tampil semangat layaknya berhadapan dengan ribuan orang. Pasha yang pendiam saat jumpa pers ternyata atraktif di panggung. Suaranya oke. Personel Ungu yang lain pun bermain bagus, wajar, penuh dedikasi. Selama konser, satu jam lebih, Pasha praktis nyanyi sendiri. Sebab, lagu-lagunya memang belum dikenal publik. Waktu itu mencari kaset Ungu--yang berwarna ungu--tidak mudah di Surabaya dan Sidoarjo. Toko-toko kaset umumnya tidak mau ambil risiko dengan menampung barang yang dianggap tidak akan laku. Meskipun tanggapan perdana di Surabaya sangat buruk, teman-teman Ungu menuntaskan konser dengan baik. Beberapa waktu kemudian, saya menawarkan kaset perdana Ungu, pemberian manajemen Ungu, kepada cewek-cewek magang Biro Jawa Pos di Sidoarjo. "Siapa mau kaset gratis? Ungu Band," kata saya.Adik-adik ini tampak kurang berminat. Mereka justru minta kaset/CD Padi, Sheila, atau Slank. Ungu Band siapa yang mau? Mungkin, karena kasihan, Titin [asal Gedangan] akhirnya mau menerima kaset gratis itu. Saya tidak tahu apakah kaset perdana Ungu itu diputar Titin di rumahnya atau disimpan saja, atau dikasihkan ke orang lain lagi. Setelah menyaksikan konser perdana Ungu, saya tidak lagi meliput acara-acara musik. Saya dimutasi ke Sidoarjo. Nama Ungu Band pun nyaris tidak terdengar. Album perdana saya kira kurang sukses meskipun ada satu dua lagu yang diingat masyarakat. Berkat titip promosi di sinetron.2006 boleh dikata menjadi tahun sukses Ungu. Siapa tak kenal Ungu? Siapa tak kenal Pasha? Siapa tak hafal lagu-lagu Ungu? Siapa tak mau kaset/CD gratis Ungu? Ungu yang tadinya nothing, tak ada apa-apanya, berubah menjadi band paling top di Indonesia. Band papan atas, bahkan melebih band-band besar sebelumnya macam Padi, Sheila, Dewa. Ungu dengan vokal khas Pasha memberikan warna baru di persada musik Indonesia. Konser Ungu tidak lagi di kafe, melainkan di stadion, dihadiri ribuan penggemar. Bahkan, saya baca di media massa, ada penggemar pingsan, konser kisruh, saking banyaknya penonton. Ungu menjadi band besar, band luar biasa.Saya pun terkenang perjumpaan akrab dengan para personel Ungu di kafe, kemudian konser di kafe yang hanya dilihat 50-an orang, di Surabaya dulu. Sedikit banyak saya ikut menjadi saksi bagaimana Pasha dan kawan-kawan merintis karier dari bawah, dari titik nol, melata, hingga akhirnya mencetak sukses di industri musik. Banyak hikmah yang bisa dipetik dari kasus Ungu. Salah satunya: jangan sekali-kali menganggap remeh band atau artis pemula. Saya yakin, gadis-gadis manis itu kini menyesal karena telah menolak hadiah kaset Ungu dari saya. Hehehe....



Band Ungu

Engaging Late-Breaking Articles …
window.google_render_ad();

Pasha "Ungu" Sanjung Allyssa Soebandono
2 days ago on SelebTV RSS ()
Band Ungu menggaet bintang sinetron Alyssa Subandono dalam video klip single pertama di album terbarunya. Dara cantik kelahiran, Jakarta, 25 Desember 1991itu dipilih karena dinilai Ungu lebih Fresh dan belum pernah membintangi video klip.Selain fresh, Pasha juga memuji akting Icha, sapaan akrab…

Pasha: Saya Yang Kasih Ide Alyssa Sebagai Model
3 days ago on KapanLagi.com
Dalam lagu Hampa Hatiku milik grup band Ungu, penyanyi dangdut Iis Dahlia tampil sebagai featuring dalam salah satu hit album PENGUASA HATI itu. Pasha sendiri juga tidak tahu mengapa dirinya memilih penyanyi yang kerap tampil cengeng setiap membawakan lagu itu.

Pasha "Ungu" Dukung Okkie Jadi Model
1 week ago on SelebTV RSS ()
Mantan istri Pasha, Okie Agustina, menjadi model video klip sebuah band. Pasha yang dahulu melarang Okie terjun ke entertainment, kali ini mengikhlaskannyaKala Okie masih istrinya, vokalis band Ungu ini melarang dengan alasan anak. Bagi Pasha, tugas utama seorang ibu adalah di rumah dan mengurus…

Pasha Tak Ingin Okkie Terlantarkan Anak
1 week ago on SelebTV RSS ()
Mantan istri vokalis band Ungu, Okkie Agustina, memutuskan menjadi model video klip sebuah band. Menanggapi keputusan, Okkie, Pasha hanya bisa berharap Okkie tak mengabaikan tugasnya sebagai seorang ibu.Pasha sangat berharap Okie tak akan menelantarkan ketiga anaknya. Apalagi, anak bungsu yang…

Pasha Ungu "Cintanya Ditolak"
3 days ago on SelebTV RSS ()
Sama halnya dengan Al, El dan Dul. Grup band Ungu juga tengah sibuk mengarap video klip untuk single yang berjudul "Hampa Hatiku". Di album ke-8 ini, band yang terbentuk tahun 1996 ini tetap mengusung tema cinta.Ditemui di lokasi syuting oleh tim liputan seleb.tv, Makki sang bassis menceritakan…

Soal Gosip Pasha - Alyssa, Okie Tak Ambil Pusing
2 weeks ago on KapanLagi.com
Gosip kedekatan Pasha Ungu dengan bintang sinetron Alyssa Soebandono ternyata tak membuat Okie risau. Sebagai mantan istri Okie merasa sudah tidak berhak mencampuri urusan vokalis band Ungu tersebut.

Pasha "Ungu" Termotivasi Gigi
1 week ago on SelebTV RSS ()
Vokalis band Ungu, Sigit Poernomo alias Pasha terpana melihat eksistensi Gigi selama 15 tahun di jagat musik Tanah Air. Pasha pun terpacu untuk bisa meniru langkah Gigi.Meski demikian Pasha sadar, untuk mencapai prestasi seperti Gigi, Ungu masih membutuhkan perjalanan yang panjang. Kiprah Gigi…

Aura Kasih Sesalkan Perceraian Pasha
2 months ago on SelebTV RSS ()
Selain dengan Acha Septriasa perceraian Pasha Ungu dan Okie Agustina juga dikait-kaitkan dengan penyanyi cantik Aura Kasih. Ditemui usai acara……status baru yang kini disandang Pasha, kelanjutan kisah cinta vokalis band Ungu ini sangat menarik untuk disimak, dengan siapa kiranya Pasha…

Onci Ungu Belum Siap Punya Pacar
3 months ago on SelebTV RSS ()
Sepertinya bukan masalah besar bagi Onci salah satu personel band 'Ungu' ini untuk mendapatkan pasangan. Namun entah apa yang membuat Onci sampai saat ini masih saja betah hidup sendiri alias ngejomblo, padahal semua personel 'Ungu' lainnya sudah berumah tangga. Meski pernah dikabarkan dekat…

Peterpan - Ungu Siap Menghentak Medan
2 months ago on KapanLagi.com
Memasuki tahun 2009 kota Medan akan dihentak dengan penampilan grup band Peterpan, pada tanggal 31 Januari mendatang. Tak hanya itu, grup band Ungu akan menambah semarak ibukota Provinsi Sumatera Utara itu pada tanggal 25 Februari. Dua grup ini akan tampil dalam rangkaian konser musik yang…

Aura Kasih Santai Dijadikan WIL Pasha Ungu
2 months ago on SelebTV RSS ()
Pada retaknya rumah tangga Pasha dan Okie nama Aura Kasih sempat disebut-sebut sebagai wanita idaman lain vokalis band Ungu itu. Namun saat masalah itu kencang diberitakan media, pelantun lagu Mari Bercinta ini sama sekali tampil untuk memberi pernyataan. Hingga ada kesempatan saat press…

Pasha Cerai, Bikin Pasrah Mertua
3 months ago on SelebTV RSS ()
Sidang kelanjutan cerai Pasha dan Oki yang digelar di Pengadilan Agama Bogor menghadirkan ibunda Okie, Sri Mulyani sebagai saksi. Usai sidang yang berjalan tertutup, mertua vokalis band Ungu mengaku mempercayakan semua keputusan kepada rumah tangga anaknya yang telah dianggap sudah besar.…

Pasha Ungu Menduda Tambah Kurus
2 months ago on SelebTV RSS ()
Setelah bercerai dengan Oki Agustina ada perbedaan yang terlihat dari Pasha vokalis grup band Ungu. Pemilik nama Sigit Purnomo ini lebih terlihat kurus. � Ditemui Seleb Tv saat menghadiri acara launching album terbaru milik penyanyi Ello. Pelantun lagu 'Cinta Dalam Hati' ini mengatakan…

Perubahan Baru Pada Google Favicon
3 months ago on Free Blogger Template, Blogger Tutorial, Blog Tips, Blogging Stuff
New Google Favicon - Belum ada terhitung satu tahun, google sudah kembali mengubah favicon sebelumnya dengan desain icon yang baru, dan alasannya……diperhatikan benar juga sih malah logo yang lama mirip dengan logo group band Ungu hehehehe.� Mungkin ini alasan

Pasha Ungu Takut Diramal
3 months ago on SelebTV RSS ()
Ditengah rumah tangganya yang sedang goyah, seorang yang ahli dalam bidang ramalan mengatakan bahwa Pasha dan Okkie akan rujuk di tahun ini. Dalam hatinya yang terdalam, vokalis band Ungu ini sebenarnya tidak mempercayai isi ramalan yang nantinya akan membuat seseorang terlalu hati-hati untuk…



Tempat Terindah


Lucunya, karena sudah terbiasa dengan nama populernya, ia merasa asing saat orang memanggil nama aslinya, Sigit. Ia bahkan sering tidak ngeh. “Saya nggak sadar yang dipanggil itu saya. Habis saya sudah terbiasa dipanggil Pasha,” ceplosnya.
ini rahasia Pasha Ungu (26) yang tak banyak diketahui orang. Pasha sebenarnya bukanlah nama aslinya. Nama asli Pasha adalah Sigit Purnomo Syamsudin Said. Dulu, ia biasa dipanggil Sigit. Nama Pasha baru dipakai saat Ungu rekaman album pertama. Konon, perusahaan rekaman yang meminta ia berganti nama. Alasannya, nama asli Pasha dianggap kurang komersial, juga identik dengan orang lain.
"Nama Sigit sudah ada beberapa yang memakai. Salah satunya Sigit Base Jam,” cetus Pasha suatu kali. Dari beberapa nama, pilihannya jatuh pada nama Pasha. Uniknya, itu nama mantan dramer Ungu. "Ada yang mengusulkan nama Pasha. Menurut saya, nama itu bagus. Jadilah nama itu saya pakai," kata ayah Kisya Alfaro Putra Sigit (2) dan Shakinah Adeliaputri Napasha ini.
Suami Okky Agustina Sofyan ini tak percaya, nama itu dibilang membawa keberuntungan. "Kata orang, what’s in a name. Apalah arti sebuah nama. Saya tak percaya nama bisa membawa keberuntungan. Soal rezeki semua diatur dari Atas. Lagi pula, kalau memang bawa hoki, seharusnya sejak dulu Ungu melejit dong," tegasnya.Lucunya, karena sudah terbiasa dengan nama populernya, ia merasa asing saat orang memanggil nama aslinya, Sigit. Ia bahkan sering tidak ngeh. “Saya nggak sadar yang dipanggil itu saya. Habis saya sudah terbiasa dipanggil Pasha,” ceplosnya.
Pasha lahir di Donggala, 27 November 1979. Usai menamatkan sekolah menengah, ia pindah ke Jakarta. Di ibukota, ia kuliah di Akademi Bahasa Asing (ABA) Cikini. Di kampus inilah ia bersinggungan dengan dunia musik. “Waktu ospek, saya orang yang paling sering kena hukuman. Kalau dihukum yang bisa saya lakukan, ya cuma bernyanyi,” ujarnya. Nah, vokal Pasha itu menarik perhatian rekannya. Rekannya itulah yang mengajak bergabung dengan Nuansa Band. “Katanya suara saya cocok dengan warna musik mereka,” ujar Pasha lagi.
Seperti band lain, Nuansa Band juga kepengin meramaikan kancah musik lokal. Mulailah mereka mengirimkan demo ke berbagai perusahaan rekaman. Sayang, tak satu pun melirik. “Selama menunggu kepastian demo rekaman, hubungan kami jadi renggang,” cerita Pasha. Di saat band ini mulai retak, Pasha dapat tawaran dari band Ungu yang tengah mencari vokalis. “Setelah jam session bareng Ungu, saya ditawari jadi vokalis,” sambungnya. Setelah berpikir masak-masak, tawaran itu diterimanya. “Saya ngomong baik-baik ke teman-teman di Nuansa Band. Saya bilang, nggak bisa menunggu sesuatu yang nggak pasti. Untungnya, anak-anak ngerti dengan penjelasan saya,” katanya lagi. Pasha resmi bergabung dengan Ungu sekitar November 1998.
Bersama Ungu, Pasha mulai membuat lagu. Lagu-lagu itu, juga karya personel lain, sering dapat pujian saat dipentaskan. Bahkan ada yang menyebut tembang-tembang mereka layak dihimpun dalam album. ”Meski awalnya nggak percaya diri, kami membuat demo master,” beri tahu Pasha. Setelah beberapa bulan menunggu, Warner Music Indonesia menyatakan tertarik. Ungu lantas diminta menyumbangkan lagu buat album kompilasi Klik (2000). Tak puas dengan satu lagu, Ungu minta rekaman satu album. “Tapi ternyata kerja sama dengan Warner Music tak dilanjutkan. Kami terpaksa harus mencari perusahaan rekaman lagi,” ujar Pasha.
Perusahaan Rekaman Hemaswara kemudian merekrut mereka. Kolaborasi Ungu-Hemaswara melahirkan album Laguku (2002). Album yang mengandalkan lagu Bayangan Semu ini terjual sekitar 150 ribu keping. Album kedua mereka, Tempat Terindah, juga dapat atensi lumayan. Toh meski begitu, Ungu masih dianggap band kelas dua. Barulah di album ketiga, Melayang, Ungu memberi bukti. Album yang sarat hits itu totalnya telah terjual mendekati angka satu juta keping. Sukses itu berlanjut di album religius SurgaMu, yang diluncurkan Ramadhan lalu. Dalam dua bulan, album ini terjual lebih dari 300 ribu keping. Berkat album ini Ungu mendapat penghargaan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Dan nama Pasha pun makin berkibar. *bin
Album Melayang terjual hampir satu juta keping, dan SurgaMu terjual 300 ribu keping dalam waktu yang singkat. Apa rahasianya?
Sukses yang diraih ini barangkali buah manis dari kesabaran Ungu selama ini. Kami tak pernah patah arang meski album-album kami sebelumnya tak begitu laku. Kami menganggap itu sebagai bagian dari proses pembelajaran Ungu. Nah, dari proses itulah kami belajar banyak. Dan di album ketiga kami bisa meramu formula yang tepat. Dan hasilnya, ya seperti sekarang ini.
Apakah Anda merasa Ungu kini telah berada di puncak karier?
Wah, sayasih nggak merasa kini berada di puncak. Justru sedang menuju puncak.Pasalnya kalau sudah di puncak ‘kan bisa turun. Saya sih kepengin Ungu besok lebih baik dari hari ini.
Adakah ketakutan Ungu bakal mengalami perpecahan seperti Peterpan, misalnya?
Saya sih yakin Ungu tak bakal mengalami perpecahan. Dan insya Allah band ini akan selalu solid. Saya yakin, karena sedari awal susah dan senang kami tanggung bareng-bareng. Waktu album kami tak laku, kami menghadapi bersama-sama. Begitu juga ketika angka penjualan tinggi. Kami juga merasa sudah klop satu sama lain.
Karier Anda kini sedang bersinar. Anda juga punya istri yang cantik dan anak-anak yang lucu. Bagaimana rasanya?
Pastilah saya bahagia. Siapa yang tak bahagia bila punya karier bagus, istri yang cantik dan pengertian serta anak-anak yang lucu. Saya bahkan merasa sebagai orang paling bahagia di dunia ini. Tugas nomor satu saya adalah menjaga serta melindungiistri dan anak-anak saya.
Belakangan Anda suka memakai kacamata. Kepengin menyaingi Ian Kasela nih?
Wah, nggak. Kacamata saya ‘kan nggak gelap seperti Ian Kasela. Saya memakai kacamata karena mata saya memang minus. Lagi pula kacamata itu jarang saya pakai saat konser.
Sadarkah kalau gaya dandan Anda sering ditiru penggemar?
Saya tahu itu. Di beberapa daerah, saya sering melihat banyak orang meniru gaya saya. Mulai dari rambut, pakaian sampai celana persis saya. Tapi itu nggak apa-apa. Toh saya pun sebenarnya juga memakai style yang sudah ada.
Pernah punya pengalaman tak enak dengan penggemar?
Beberapa waktu lalu ada penggemar yang main ke rumah. Saya sempat meladeni dia. Mungkin karena diladeni, eh besoknya dia kembali lagi dengan membawa teman yang lebih banyak. Saya risih saja dengankelakuan penggemar seperti itu. Waktu saya di rumah ‘kan cuma sedikit. Saya ingin menggunakannya semaksimal mungkin. Kalau di rumah saya cuma ingin istirahat atau main dengan anak-anak. Bukan mengurusi hal yang lain. Tapi nggak enaknya, kalau tak meladeni penggemar, saya dibilang sombong. Kalau dicakar dan dicubit penggemar, dari zaman album belum laku sih sudah sering.
Bagaimana kalau soal hilang suara saat manggung?
Pernah. Terakhir, waktu manggung di Soundrenaline di Ancol, suara saya sempat hilang. Mungkin karena reak (dahak) mengumpul di tenggorokan dan saya dehidrasi lantaran cuaca yang panas, suara saya jadi hilang. Menurutdokter, penyebab suara saya hilang karena kecapekan.
Masih suka mengendarai motor besar?
Masih. Kalau ada waktu senggang saya pasti keliling-keliling pakai motor itu. Waktu Ungu konser di Bogor kemarin (Pasha menetap di Bogor), saya pergi naik motor. Motornya sih nggak ditaruh di area konser, tapi dititipkan di hotel. Dari hotel ke lokasi konser, saya menggunakan mobil. Di Bogor saya ikut klub pecinta motor besar. Salah satu anggotanya Ferdy Element.